Kapan terakhir kali kamu pergi ke kedai kopi favoritmu?
Memesan segelas cappuccino dan sepotong brownies. Menyepi dari
ramainya rumah yang penuh keponakan, berusaha menyelesaikan tulisanmu yang
mendekati deadline.
Kamu duduk di sudut
sofa biru yang paling empuk. Di atas meja dari gelas pesananmu mengepul
aroma kopi segar yang baru saja diseduh. Laptopmu terbuka di atas pangkuan,
tapi pikiranmu melayang ke pertemuanmu dengan seseorang di sore itu.
Atau ingatkah waktu kamu melerai debat kusir
sahabat-sahabatmu di kedai langganan kalian? Kalian menguasai meja paling besar
sejak sore hingga malam hari. Sebagian temanmu ingin tugas dari dosen killer
itu selesai secepat mungkin. Mereka protes karena selama berjam-jam jemari
mereka terus menari di atas keyboard, sementara sebagian lainnya justru santai
menonton series terbaru di laptop yang lain.
Atau kamu dan kolegamu sedang berdebar-debar. Berulang kali kamu menghafal bagian demi
bagian presentasi kalian. Laptop itu terbuka, dengan proyektor menyorot ke satu
dinding ruang privat di kedai kopi yang espressonya terkenal di seantero kota.
Sebentar lagi seorang calon investor akan tiba. Nasib usaha kalian tergantung
dari hasil presentasi siang hari itu.
Inspirasi Ruang Bekerja dari Kedai Kopi
Selain dikenal sebagai mesin pencari paling populer, Google
juga terkenal punya desain kantor yang keren dan modern. Selain menyediakan fasilitas-fasilitas tak
biasa seperti salon, studio musik, sampai gym, Google menyediakan kedai-kedai
kopi sebagai fasilitas untuk para pekerjanya. Semua karyawan bahkan tamu Google
bisa bekerja sambil menikmati aneka menu dan tentu saja, kopi segar dengan
gratis.
|
Salah satu sudut Goggle cafetaria di Tel Aviv Sumber: https://www.dezeen.com/
|
Google berhasil membuat suasana kantin kantor menjadi suasana
“work cafe” sehingga kantor Google dikenal menjadi tempat yang menyenangkan
untuk bekerja.
Desain kantor ala kedai kopi ini kemudian banyak menjadi
sumber inspirasi para arsitek dan desainer interior karena dipercaya bahwa di
ruangan dimana semua orang bisa bekerja sembari mengobrol santai bahkan makan
dan minum, kreatifitas dan produktifitas justru semakin meningkat.
Work in a cafe is more than good coffe.
Seiring dengan semakin pesatnya teknologi khususnya perangkat
komputer dan internet, tren orang melakukan pekerjaan di kedai kopi memang semakin
meningkat. Ternyata tidak semata karena kedai kopi menyediakan kopi dan camilan
favorit, tapi ada hal-hal khusus yang membuat kedai kopi menjadi tempat favorit
tidak hanya untuk hang-out, tetapi juga untuk bekerja.
Termasuk kamu, kan?
|
Salah satu sudut kedai kopi favorit di Semarang Foto: Dok Pribadi |
Sensory Experience
Ada alasan yang ternyata terbukti
ilmiah bahwa bekerja di kedai kopi membuat produktifitas dan kreatifitas kita
meningkat. Sebuah penelitian di tahun 2012 yang dipublikasikan di Journal of
Consumer Research menunjukkan bahwa “low-to
moderate level of ambient noise“ alias bunyi-bunyian yang terdengar seperti
di kedai kopi dapat meningkatkan kreatifitas.
Suara orang-orang mengobrol, suara mesin espresso, sayup
musik, ditambah semerbak harumnya kopi, menjadi atmosfer tersendiri yang sulit
ditemukan di tempat lain.
Peneliti di University of
Illinois menemukan bahwa “noise” atau bunyi-bunyian dengan frekuensi sekitar 70
desibel, yang mirip dengan bunyi-bunyian di kedai kopi bisa meningkatkan
kreativitas dan produktifitas.
Bahkan sekarang ada
aplikasi yang sengaja membuat bunyi ala kedai kopi lengkap dengan suara musik,
orang-orang mengobrol, dan mesin kopi. Saya juga sejak setahun belakangan
sering bekerja di depan laptop sambil mendengarkan suara-suara dari video ASMR
(Autonomous Sensory Meridian Response) tentang aktivitas di kedai kopi.
Mendengar secara berulang-ulang denting gelas beradu dengan sendok, desis uap
dari steamer, gesekan pisau yang
mengiris aneka kue, membuat perasaan saya nyaman.
Kafein, Tentu saja ;)
Tidak ada kedai kopi yang tidak menyediakan
kopi (tentunya), dan salah satu zat yang dikenal banyak terkandung di dalam
kopi adalah kafein.
Kafein bekerja dengan cara menstimulasi sistem
saraf pusat. Kandungan kafein di dalam kopi yang
kita minum akan menimbulkan berbagai reaksi yang ternyata bermanfaat untuk tubuh. Salah satu manfaatnya adalah untuk
meningkatkan fokus dan kewaspadaan.
Mungkin itu sebabnya banyak orang yang mengaku belum
benar-benar bangun jika belum menyeruput kopi di pagi hari.
Kopi jika diminum dengan tepat dapat juga dapat menstimulasi
endorfin atau “hormon bahagia” yang dibutuhkan otak kita.
Kalau lagi hepi,
bukankah rasanya kita bisa melakukan segalanya?
Jadi terbayang dengan gelas-gelas kopi yang menemani saya dan teman-teman ketika
mesti lembur menyelesaikan tugas-tugas atau berkutat membuat maket. Ketika kuap
mulai menyerang, menyeruput kopi seakan menjadi obat penghilang kantuk. Untuk
orang yang bukan maniak kopi seperti saya-pun, mencium aroma kopi saja sudah
cukup membuat tubuh kembali berenergi.
|
Selain kafein, siapa yang tak tergiur dengan aneka kue yang terpajang di display? Foto: Dok Pribadi |
Stimulasi
Di komunitas penulis yang saya ikuti, tak terhitung banyaknya
kisah “writer’s block” yang membuat si Penulis merasa kehabisan ide sehingga berbulan-bulan
lamanya mandeg berkarya.
Kadang-kadang ketika sedang mendesain rumah, layar monitor
saya juga seakan membeku. Tidak ada bayangan desain rumah
yang denahnya baru setengah rampung itu akan menjadi apa. Yang ada saya malah jadi
main Solitaire karena tak juga bisa membuat desain yang bagus dan menarik.
Di era internet saat ini, ide atau inspirasi memang lebih mudah untuk didapatkan dari berbagai sumber. Tinggal buka laptop atau smartphone, inspirasi bertebaran di
mesin pencari. Terkadang saya juga menonton film atau membaca buku, sebagai
stimulasi agar ide kembali mengalir. Atau, salah satu yang paling mujarab: mencari
suasana kerja yang berbeda untuk mendapatkan penyegaran. Pergi ke kedai kopi
adalah salah satu pilihan yang mudah dan murah ketimbang harus pergi keluar
kota.
Tapi kita mungkin tak sadar, salah satu sebab yang membuat
ide terasa deras mengalir ketika bekerja di kedai kopi adalah karena di sana
kita mendapatkan stimulasi dari segala penjuru.
Di kedai kopi, percakapan kecil dari orang yang duduk di
seberang kita atau outfit keren dari
seorang gadis yang baru muncul dari balik pintu bisa menjadi ide tulisan. Motif
dan warna bantal-bantal sofa, indahnya lukisan yang dipajang atau pemandangan
dari balik jendela, bisa menjadi inspirasi desain. Bahkan legitnya brownies,
atau lagu yang diputar, tiba-tiba bisa membangkitkan energi.
Suasana yang dinamis di kedai kopi adalah stimulasi kuat yang bisa membuat ide kembali mengalir.
Networking
Bekerja di kedai kopi terkadang membuka kesempatan untuk
bertemu dan bahkan berkenalan dengan orang-orang baru. Obrolan rutin dengan
barista di kedai kopi langganan kita, tak sadar bisa jadi sarana promosi sehingga
jasa kita bisa tersebar ke pelanggan lain.
Kedai kopi juga menjadi tempat favorit ketika akan bertemu
dengan klien. Saya juga semakin sering mengadakan pertemuan terkait pekerjaan di
kedai kopi langganan. Di sana fasilitas dan peralatan tersedia, makanan dan
minuman favorit mudah dipesan, jadi saya tidak perlu lagi repot menyiapkan
banyak hal. Suasana yang casual, terkesan santai, justru membuat topik serius bisa
dibahas lebih maksimal, ketimbang harus dirapatkan di kantor yang terkesan
kaku.
Dulu Semua Hanya Mimpi
Di era 90-an, ketika laptop masih menjadi barang langka dan
mahal, tidak terbayang bisa bekerja di di luar rumah atau di luar kantor.
Sewaktu masih jadi mahasiswa arsitektur, membuat PC rakitan yang masuk buget
tapi bisa memenuhi kebutuhan grafis khususnya AutoCAD, CORELDraw dan 3D Max,
menjadi kelaziman. Waktu itu dengan spesifikasi yang sama, harga laptop
dibandingkan PC rakitan bisa empat-lima kali lebih mahal.
Kamar kos menjelma bunker tempat berhari-hari kami berkutat
dengan tugas-tugas. Dulu bisa mengerjakan tugas sambil ngopi-ngopi cantik di
tempat yang keren sungguh jauh dari mimpi. Tentunya di masa lalu tidak leluasa
membawa perangkat seperti PC ke mana-mana, kan?
Tapi seiring kemajuan teknologi, segudang fasilitas yang
tersedia di kedai-kedai kopi mulai dari kursi yang nyaman, kopi segar, ditambah
fasilitas internet, dan terutama laptop yang semakin canggih dan ringan, mimpi
itu sudah jadi kenyataan.
ASUS sebagai produsen laptop terkemuka juga makin terdepan
dalam membuat mimpi semakin nyata dengan meluncurkan seri VivoBook 15 A516 berlayar lebar yang canggih dan andal.
BIGGER – WIDER SCREEN
Buat arsitek yang sering menggunakan
aplikasi grafis seperti AutoCAD dan 3D Max, laptop dengan layar yang lebar akan
sangat membantu pekerjaan. Bidang gambar yang lebar membuat bekerja terasa
lebih nyaman dan mudah.
Seperti taglinenya: Bigger Dream, Wider
Screen, Asus VivoBook 15 A516 jadi pilihan tepat karena punya layar berukuran 15
inchi plus resolusi Full HD. Sudut pandangnya lebar sampai dengan 178°. Bidang
kerja yang luas ini cocok banget untuk kerja grafis, karena dengan demikian
obyek di dalam monitor bisa terlihat lebih jelas.
Laptop ini juga cocok kalau sedang
butuh hiburan nonton serial favorit. Ekspresi si Aktor kesayangan jadi terlihat
lebih jelas, kan?
Selain itu, kalau biasanya ketika
kerja di tempat yang ramai seperti kedai kopi, kadang kita terganggu karena
bayangan orang yang berseliweran terpantul di monitor kita, Asus VivoBook 15
A516 ini dilengkapi dengan lapisan anti
glare atau anti silau. Lapisan optik ini akan mereduksi pantulan cahaya di
monitor. Kita bisa bekerja dengan lebih fokus.
Fokus itu penting gaes. Jangan
kelamaan diam-diam memandangi bayangan gebetan dari layar monitor sementara
gambarmu nggak kelar-kelar.
RINGAN DAN STYLISH
Punya
laptop dengan layar lebar adalah kemewahan yang di masa lalu seringkali harus
dibayar dengan ukuran laptop yang besar dan bobot yang lebih berat. Tapi membawa Asus VivoBook 15 A516 pundak dan
punggung dijamin aman karena laptop
ini punya teknologi Nano Edge Display, sehingga ukuran bezelnya lebih tipis
ketimbang laptop lain yang berukuran sama. Jadi meskipun layarnya lebih lebar,
ukuran Asus VivoBook 15 A516 tak jauh beda dengan laptop berukuran 14 inchi.
Bobot
Asus VivoBook 15 A516 ini cuma 1,8
kilogram, termasuk paling enteng untuk ukurannya. Ditambah penampilannya keren
dengan dua pilihan warna yaitu Transparent Silver atau Slate Grey. Mau dibawa ke kedai kopi favorit
sih hayuk aja. Cukup dimasukkan ke tas cantik yang biasa kamu bawa.
Zaman dulu rasanya malas harus pergi sambil bawa laptop tapi
sekarang laptop sudah layaknya ponsel yang selalu dibawa kemana-mana.
“Komputer
masa kini memiliki tampilan berbeda karena mereka memang berbeda. Dengan
solid-state drive (SSD) dan teknologi terkini, Anda mendapatkan kecepatan,
keamanan, ketahanan, dan desain yang cantik. Kami telah melakukan jajak
pendapat, dan hasilnya, orang-orang lebih senang saat bepergian dengan PC
modern.”
Pasti nyaman menjinjing Asus VivoBook 15 A516 ketika
bepergian karena yang namanya kebutuhan bekerja bisa muncul setiap saat. Ketika
sedang berlibur saja, tiba-tiba klien bisa menelepon dan minta denahnya diubah
hari itu juga.
|
Catatan: Foto ini pinjamlaptop si Sulung |
Prinsip saya: Selalu sedia ASUS sebelum klien minta revisi.
SIAP SUPPORT KERJA CERDASMU
Selain ukuran slim, ringannya
bobot, ditambah penampilan yang oke, Asus VivoBook 15 A516 juga siap dipakai kerja cerdas.
“Laptop dengan prosesor Intel® Core™ 10th Gen
series ke atas didesain untuk performa dan mobilitas. Dengan efisiensi yang
tinggi serta dimensi thin and light, laptop menawarkan peningkatan performa dan
produktivitas untuk penggunanya. Konektivitas WiFi generasi terbaru juga
memungkinkan transfer data 3x lebih cepat dibanding generasi sebelumnya.”
Asus
VivoBook 15 A516 dilengkapi dengan prosesor intel terbaru ditambah RAM 8GB dan grafis diskrit NVidia(R) MX330. Nggak bakalan masuk
lemot-lemot klub kalau lagi buka AutoCAD bareng aplikasi lain.
|
Foto: ASUS |
Selain dibawa
kerja, laptop ini juga nggak nolak kalau diajak main game. Tetap tangguh dan
seru! Keyboard Asus VivoBook 15 A516 ini full
size dengan desain yang ergonomis, dilengkapi fitur backlit dan ada lampunya gitu jadi bisa dipakai mengetik meski sambil gelap-gelapan.
Buat bekerja atau main game, Asus VivoBook 15 A516 tetap nyaman dan asyik.
APLIKASI OFFICE ASLI
Zaman saya kuliah dulu, punya aplikasi office yang asli di
perangkat komputer adalah sebuah kemewahan. Harganya itu lho yang kurang bersahabat buat kantong mahasiswa. Jadilah aplikasi
yang dipakai hanya seadanya, yang tentunya tidak sehandal aplikasi yang asli.
Semua tipe ASUS Vivobook 15 A516 sudah mamakai sistem operasi
Windows 10 Home Edition dan Microsoft Office 2019. Praktis tinggal pakai tanpa
harus repot membeli dan menginstal software dulu.
“Nikmati
semua manfaat dengan PC yang lengkap – PC sudah termasuk Office Home & Student
2019. Aplikasi Office versi lengkap (Word, Excel dan PowerPoint) memberikan
semua fungsi yang dibutuhkan dan diharapkan oleh penggunanya. Penggunaan
aplikasi Office seumur hidup dapat memastikan Anda untuk selalu memiliki akses
ke fitur yang Anda kenal dan sukai. Dilengkapi dengan 100% aplikasi Office
asli, software juga akan terus mendapatkan pembaruan keamanan yang rutin untuk
melindungi perangkat, program dan data Anda.”
Dengan aplikasi yang asli di laptop kita, rasanya lebih aman dan nyaman ya
dalam bekerja.
RUANG PENYIMPANAN YANG AMAN
Kebutuhan akan ruang
penyimpanan yang besar di laptop terus meningkat seiring dengan semakin
tingginya resolusi foto, belum lagi file presentasi berupa video, dan file-file
grafis lainnya. ASUS VivoBook 15 A516 bisa memenuhi kebutuhan akan ruang
penyimpanan yang lega dan aman.
Laptop ini didesain
dengan penyimpanan ganda menggunakan SSD Pcle(R) hingga 256 GB dan HDD hingga
1TB. SSD memang punya banyak kelebihan, diantaranya adalah proses booting
laptop yang lebih cepat. Cocok sekali untuk software grafis yang terkenal bisa membuat
laptop jadi lemot.
Kalau menggunakan ASUS
VivoBook 15 A516 ini, aplikasi-aplikasi bisa diinstal di SSD, supaya kinerjanya
jauh lebih cepat. Sementara itu file-file pekerjaan, foto-foto dan koleksi film
kita bisa disimpan di HDD yang kapasitasnya lebih besar.
|
Diedit dari Foto ASUS |
Bagaimana dengan
keamanan data di HDD? ASUS VivoBook 15 A516 memiliki peredam guncangan E-A-R(R)
HDD yang melindungi data dari setiap benturan. Perlindungan ini akan bekerja
secara otomatis dalam mendeteksi getaran sehingga mengurangi kemungkinan
kerusakan HDD. Kalau sedang kepepet kerja di kendaraan misalnya, kita tidak
perlu khawatir HDDnya akan rusak.
SOCKET DAN PORT LENGKAP
|
Foto: ASUS |
Saya termasuk
orang yang lebih sering menggunakan mouse
ketika bekerja di laptop. Terutama ketika sedang bekerja dengan aplikasi
grafis.
Di masa seperti
sekarang di mana seringkali ada rapat online, kerapkali saya juga harus
menghubungkan laptop sekaligus ke layar proyektor, webcam tambahan merekam peserta di ruangan, speaker, dan printer.
Belum lagi ada flashdisk yang
menancap karena harus mengambil data-data penting dari laptop lain.
ASUS VivoBook
A516 bisa memenuhi kebutuhan ini karena memiliki Port yang lengkap yaitu:
- Satu port USB-C 3.2 yang 10 kali lebih cepat dari USB 2.0
- Satu port USB 3.2 type A
- Dua Port USB 2.0
- Satu port HDMI
- Satu slot microSD reader
- Audio jack
KEAMANAN AKSES
|
Foto: ASUS |
Untuk keamanan tambahan di Laptop ASUS VivoBook 15
A516, kita bisa mengombinasikan fitur Fingerprint Sensor dan Windows Hello
sehingga hanya dengan satu sentuhan, bisa langsung mengakses laptop. Dengan
begini, orang lain tidak bisa sembarangan mengakses laptop tanpa seizin kita.
Mana tahu dalam koleksi foto itu ada si Dia yang rahasia, ya.
BANYAK PILIHAN
Ada berbagai pilihan varian Asus VivoBook 15 A516 yang bisa disesuaikan
dengan buget dan kebutuhanmu, nih.
My
ASUS
Dukungan ASUS tidak
berhenti hanya pada saat laptop berpindah ke pangkuanmu. Dengan aplikasi MyASUS
kita bisa mengakses banyak aplikasi ASUS yang bisa membantu kita memaksimalkan
fungsi laptop kita.
Dengan bantuan MyASUS kita
juga bisa update software, multitask dengan iOS atau ponsel Android, bahkan
menghubungi layanan purna jual. Semuanya untuk kenyamanan pengguna laptop ASUS.
When Past Time Became Dreams
Di
sebuah kedai kopi di Edinburgh, sebuah dongeng yang tersohor seantero bumi:
“Harry Potter” lahir. Penulisnya: JK Rowling, memang sering menghabiskan waktunya
untuk menulis di kedai kopi. Tak ada yang tahu pasti apakah pada waktu itu,
ditingkahi aroma kopi dan dengung orang mengobrol, Rowling pernah bermimpi
bahwa kisah yang tengah ditulisnya akan jadi salah satu kisah yang paling
populer di dunia.
Ada kutipan dari Paul Valery, seorang penyair dan filsuf dari
Perancis:
The best way to make your dreams come true is to wake up.
Mau
mimpi terwujud seperti kisah Rowling dan Harry Potternya? Kita memang harus
bangun dari mimpi, lalu bekerja keras mewujudkannya. Seperti Rowling yang
setiap hari mendatangi kedai kopi lalu menulis halaman demi halaman dengan
tekun.
Tapi
ini kan pandemi, mana bisa kerja dengan leluasa sambil ngopi cantik di kedai
kopi seperti dulu? Para pekerja kantoran saja diminta untuk kerja dari rumah.
Memang
setelah merasakan hidup di era pandemi Covid-19 selama satu setengah tahun,
banyak dari kita ingin hidup kembali seperti dulu. Bisa bepergian dengan
leluasa dan bebas dari kekhawatiran. Siapa sangka hal sesederhana ngopi cantik
sekarang kembali jadi mimpi?
Well,
kata Mike Tyson:
I'm a dreamer. I
have to dream and reach for the stars,
and if I miss a star then I grab a
handful of clouds.
Tidak ada yang salah punya mimpi kembali duduk
di sofa biru kesayangan itu sambil menyeruput cappuccino dan mengunyah brownies. Manusia selama berabad-abad terbukti sebagai makhluk adaptif dan kreatif. Sementara
belum bisa terwujud karena pandemi, kenapa tidak menghadirkan “kedai kopi” di
rumah?
BONUS :) TIPS Menciptakan Suasana Kedai
Kopi di Rumah
|
Foto: ASUS |
Siapkan:
1. Tempat
duduk paling nyaman.
Tempat duduk paling nyaman ini tidak
harus kursi atau sofa. Ada beberapa
orang yang lebih suka kerja sambil lesehan. Silakan saja kalau kamu lebih suka
kerja di atas karpet. Salah satu tempat duduk favorit saya untuk kerja di rumah
adalah di kasur! Karena kasur ukurannya luas dan dilengkapi dengan
bantal-bantal, saya bisa mengubah posisi dari duduk bersandar, bersila, bahkan
selonjor dan tengkurap dengan nyaman. Pastikan ruangan tempat kerja ini mendapatkan cahaya yang cukup
dan memiliki penghawaan yang baik.
2. Meja
untuk meletakkan laptop dan perangkat kerja lainnya misalnya buku catatan.
|
Meja ala kedai kopi versi saya. Foto: Dok Pribadi
|
3. Musik/
ambiance yang cocok.
Salah satu tips dari saya, cobalah bekerja sambil
“mendengarkan” video ASMR kedai kopi. Di Youtube ada banyak pilihan suasana kedai kopi dari berbagai negara.
4. Kopi Favorit
Nah, kalau semua sudah siap, silakan melipir ke dapur dan bikin
kopi kesukaan, dan jangan lupa camilannya. Nggak mantap kalau bukan kopi segar dari
mesin espresso? Di era sekarang kopi dari kedai favorit yang beken itu juga
bisa dipesan-antar sampai ke rumah.
5. Setelah semua siap, -sambil berdoa supaya mimpi ini terwujud-
siapkan Asus VivoBook 15 A516nya.
|
Kerja sambil ngopi cantik di rumah versi ASUS Foto: ASUS
|
|
Kerja sambil ngopi cantik (? ) di rumah versi saya Foto: Dok Pribadi |
Viola! Coffe and best laptop. What more do you need?