“Membangun Manusia Indonesia adalah investasi kita untuk
menghadapi masa depan, dan melapangkan jalan menuju Indonesia Maju”
Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR RI pada
tanggal 16 Agustus 2018. Ibu Rosarita Niken Widiastuti Dirjen Komunikasi dan
Informasi Publik dalam sambutannya pada acara Flash Blogging, 4 Tahun Indonesia
Kreatif di Hotel Po, 9 November 2018 di Semarang menyampaikan bahwa riset dari Price Waterhouse
Coopers (PWC) mengatakan pada tahun 2030 Indonesia berpotensi menjadi negara
maju kelima.
Salah satu tandanya adalah prestasi Indonesia baru-baru ini
di Asian Games di Jakarta-Palembang baru-baru ini. Jika sebelumnya Indonesia
hanya meraih 4 medali emas dan berada di urutan ke-17, di Asian Games ke-18,
Indonesia meraih 31 medali emas dan menduduki posisi ke-4. Tentunya prestasi ini tidak datang begitu saja
melainkan juga karena keseriusan dan kepedulian pemerintah. Presiden Jokowi
secara khusus mengintruksikan pembinaan khusus bagi cabang-cabang olahraga.
Hei, kita keren kan? Kalau selama ini seolah banyak yang mengatakan bahwa Indonesia tidak berprestasi dan kalah bersaing, kita harus tetap optimis. Perbaikan bangsa harus diawali dari diri kita sendiri.
Ibu Rosarita juga menyampaikan bahwa temuan PWC tentang Indonesia akan jadi negara ke-5 terbesar di dunia akan
bisa tercapai jika situasi negara stabil damai sehingga semua bisa produktif. Salah
satu upaya mewujudkan kondisi negara yang aman dan damai adalah kondusifnya situasi
di internet.
Jika masyarakat energinya terkuras untuk mengurusi konten negatif, berita
hoax, dan ujaran kebencian, kapan kita bisa jadi manusia yang lebih maju? Saatnya kita stop nyinyirin bangsa sendiri. Kita mesti bijak dalam berinternet, bertanggung jawab terhadap apa yang kita sebarkan, dan berempati. Ingat lho, rekam jejak digital tidak akan hilang.
Kebijakan Pemerintah Untuk Pembangunan
Majunya manusia Indonesia juga tidak bisa datang begitu saja. berbagai kebijakan
dan upaya pemerintah untuk membangun Indonesia. Empat tahun pemerintahan
presiden Joko Widodo menyadari betul bahwa untuk mewujudkan kemajuan, harus melakukan
langkah-langkah perubahan yang berarti. Kebijakan Nawacita adalah membangun dari pinggiran. Dengan demikian pembangunan di Indonesia lebih merata.
Salah satunya adalah Pemerintahan Presiden Jokowi dan JK, sangat
memperhatikan pembangunan infrastruktur. Pembangunan Infrastruktur mungkin tidak
berdampak langsung tapi masyarakat akan mudah mendapat akses transportasi.
Ekonomi akan tumbuh karena masyarakat dapat menjual langsung produk-produk yang
mereka hasilkan.
Dalam World Conference on Creative
Economy di Nusa Dua, Bali Rabu, 7 November 2018 Menteri keuangan Sri
Mulyani menyatakan bahwa infrastruktut bukanlah barang mewah, melainkan
kebutuhan untuk mendesain kebijakan termasuk inklusifitas di teknologi dalam
mendukung ekonomi kreatif. Pernyataan itu menyambung cerita mengenai
bagaimana pentingnya infrastruktur sebagai salah satu pendukung berkembangnya
industri kreatif di Indonesia.
Pemerintahan Kreatif
Bagi generasi milenial, pemerintahan Jokowi-JK juga dikenal sangat kreatif,
terutama dalam penggunaan teknologi.
Dalam era internet seperti sekarang ini, pemerintah juga menggalakkan
pembangunan internet di berbagai daerah di seluruh pelosok Indonesia. Pada
tahun 2020, ditargetkan semua wilayah di Indonesia dapat terkoneksi dengan internet.
Aneka produk UMKM dapat dijual langsung melalui internet. Pemerintah membina
UMKM memasarkan produk lewat UMKM Go-Online. Dengan demikian semua lini
masyarakat bisa mendapatkan added value dari digitalisasi.
Pemerintah melalui Komunikasi
dan Informatika RI (Kominfo) mendorong generasi milenial untuk berperan dalam industri 4.0 dengan membina 1000 startup, perusahaan berbasis rintisan yang didorong melalui pelatihan-pelatihan yang intensif. Diharapkan start-up tadi dapat meningkat dan memenuhi syarat untuk dipertemukan dengan ventured capital atau pemodal, hingga bisa meningkat menjadi Unicorn.
Kita perlu ingat kalau di Indonesia ada 4 Unicorn, salah satunya Gojek, buah kreatifitas anak bangsa yang kini memilili valuasi lebih dari 5 milyar dolar amerika. Gojek juga duduk di peringkat ke-17 korporasi yang mengubah dunia karena mampu memberikan aneka kemudahan dengan biaya murah, efektif dan efisien.
Kominfo mendorong anak-anak muda untuk terus meningkatkan kreatifitas dan kemampuannya dalam dunia digital melalui program Digital Talents untuk 20.000 generasi milenial. Dengan demikian pemerintah mengharapkan anak-anak muda semakin meningkat kemampuannya dalam digital business, digital intellegent, system cyber security, dan semua yang berkaitan dengan internet. Berbagai program ini membuktikan bahwa pemerintah serius meningkatkan produktivitas masyarakat di semua level.
Jadi Anak Muda Kreatif
Bapak Andoko Darta dari staff ahli Kominfo dan tim Komunikasi Presiden, menyatakan
bahwa Indonesia saat ini termasuk dalam negara dengan middle income. Presiden
Jokowi tidak ingin Indonesia terperangkap menjadi negara dengan pendapatan
kelas menengah terus menerus. Karena jika terus dibiarkan, dalam 10 tahun bisa
merosot menjadi negara dengan pendapatan kecil. Karena itu pemerintah ingin
agar Indonesia menjadi negara maju sehingga masyarakat menjadi sejahtera.
"Beri Aku 10 Pemuda Niscaya Akan Kuguncang Dunia"
Pernyataan Presiden pertama RI, Bapak Ir. Soekarno itu menegaskan betapa pentingnya peran anak muda dalam pembangunan bangsa. Anak muda masa kini bukan hanya bisa menerima tapi harus memberi manfaat. Salah satunya kita harus jadi anak muda yang kreatif. Kreativitas tidak hanya milik pekerja seni, pembuat film, atau pelukis, tapi juga kreativitas diperlukan untuk semua profesi.
Konon, hanya orang kreatif yang dapat bertahan dalam situasi-situasi sulit.
Anak muda, dalam berbagai profesi dan aktivitasnya sehari-hari bisa terbagi dalam beberapa tipe, yang menurut Bapak Andoko terbagi menjadi:
1. Kreator
Kreator adalah orang-orang yang bekerja menciptakan karya. Penulis, pembuat film, adalah salah satunya.
2. Peduli
Anak muda yang peduli adalah anak muda yang sering melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan sosial. Menjadi pekerja sosial, menjadi relawan adalah salah satunya.
3. Orang biasa
Disampaikan Pak Andoko, Presiden Jokowi sering menyebut dirinya sebagai orang biasa. Tapi Orang biasa yang melakukan hal-hal luar biasa.
4. Pahlawan
Yang termasuk pahlawan tentunya selain para tentara, juga atlit, dan tim SAR. Intinya orang-orang yang berkorban untuk pihak lain.
5. Cendekiawan
Guru, dosen, dan peneliti, masuk ke dalam kategori ini.
6. Eksplorer
Ini adalah tipe anak muda yang kini banyak ditemui di sosial media. Tipe eksplorer adalah orang yang suka jalan-jalan dan bertualang.
Apapun jenis aktivitas kita sebagai anak muda, pemerintah berupaya untuk terus menciptakan kebijakan yang positif.
Salah satunya listrik yang kini semakin merata di seluruh wilayah Indonesia. Bayangkan kalau tidak ada listrik, semua kegiatan di atas tidak akan terlaksana dengan mudah. Menurut data 95,35% penapaian elektrifikasi Indonesia pada tahun 2017. Listrik menyala, ekonomi tergerakkan.
Bagi anak muda eskplorer, yang suka jalan-jalan dan berwisata, perkembangan infrastruktur, pembangunan bandara, di seluruh pelosok Indonesia, tentunya sangat dirasakan memberikan kemudahan. Belum lagi infrastruktur jalan, dan telekomunikasi yang semakin menjangkau daerah-daerah yang terpelosok.
Anak muda yang fokus pada kegiatan pendidikan, cendekiawan, pemerintah terus menggulirkan aneka beasiswa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tertinggi baik S2 hingga S3.
Bagi anak muda pahlawan negara, para atlit yang telah berjuang untuk mengharumkan nama bangsa, pemerintah memberikan bonus yang besar bagi setiap atlet yang berprestasi, sampai memberikan jaminan hari tua berupa uang pensiun dengan jumlah sampai 20 juta per bulan untuk peraih medali emas.
Bagi anak muda kreator berbagai aplikasi, game, kuliner, fashion, dan lain-lainnya, Pemerintah menyalurkan Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) 2018 untuk pelaku Ekraf dan startup. Selain itu pemerintah membuat Go StartUp Indonesia yaitu paltform bertemunya para Startup dan investor.
Sektor ekonomi kreatif juga terbukti berkontribusi pada ekspor nasional dan penyerapan tenaga kerja. Kedua indikator tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun.
Terbukti kan, jadi orang kreatif banyak manfaatnya?
Jadi, di zaman sekarang ini, kita tidak boleh berhenti menjadi manusia kreatif. Pembangunan bangsa sangat bergantung pada kreatifitas rakyatnya, karena itu pemerintah berupaya selalu mendukung langkah kreatif dari setiap anak bangsa.
Gambar: Edit dari <a
href='https://www.freepik.com/free-photo/hands-waving-flags-of-indonesia_2828688.htm'>Designed
by Rawpixel.com</a>