Kami Memakai ASUS
Tahun 2017 sepertinya memecahkan rekor banyaknya waktu yang saya habiskan untuk bekerja di luar kota. Dalam tahun 2017 saya bolak-balik Semarang-Jakarta lebih dari 10 kali, ke luar Jawa dua kali, belum lagi ke area Jawa Tengah seperti Jogja, Solo, sampai Purbalingga. Memang tidak ada apa-apanya dibandingkan pekerja-pekerja lainnya, yang bisa mondar-mandir keliling Indonesia beberapa kali dalam seminggu. Bahkan kerabat saya yang saking seringnya keluar kota, sampai suka bingung waktu bangun pagi, “Ini saya lagi di mana, ya?” Hehe.
Di semua perjalanan saya ada perangkat selain ponsel yang tidak pernah ketinggalan: LAPTOP. Semua keperluan hidup, utamanya data-data kerjaan, sampai hiburan, tumplek blek di perangkat canggih nan baik hati itu. Sehingga kapanpun dibutuhkan, saya selalu siap. Selama ini saya dan suami yang bekerja sebagai wirausaha sangat terbantu dengan perangkat ASUS andalan: Notebook ASUS EEPad Series, yang sudah menemani kami sejak 2013. Laptop berwarna putih ini sudah membantu kami untuk aneka pekerjaan. Selama ini mulai dari menyusun aneka dokumen, mendesain rumah, mengolah data, sampai dibawa presentasi, laptop ASUS yang tahan banting itu sangat kami andalkan.
ASUS Teman Setiaku |
Dengan berjalannya waktu, pemakaian laptop di rumah tidak hanya jadi kebutuhan saya dan ayahnya untuk bekerja, tapi juga untuk anak-anak. Mereka mulai punya aneka kebutuhan, baik untuk sekolah, atau sekedar informasi dan hiburan.
“Bu, aku mau minjem laptop buat lihat tutorial sulap di Youtube,” pinta si Sulung. Dia memang sedang getol belajar sulap.
“Bu, kata bu Guru aku disuruh lihat internet buat nyari bahan PR ku ini.” Ealah, si Bungsu yang masih kelas dua SD pun ikutan punya tugas.
“Bu, boleh lihat video yang kemarin di upload pak Guru? Ada akunya lho ikutan main di sana,” ucap si Sulung (lagi) berseri-seri. Ditambahkannya juga, “Habis itu aku mau cari gambar-gambar paper craft di internet trus mau aku jualin ke temen-temen.” Wah kalau ini Ibu dukung soalnya bisa sambil belajar cari uang saku sendiri. Hehe.
“Bu, tolong nyalain Youtube yang ada suara burung kenarinya dong.” Hah? (Ini sih suara ayahnya hihi)
Tapi tunggu duluuu, kerjaan ibu bikin presentasi juga belum kelar, nih!
Lalu laptop satu-satunya itu dikerubungin empat kepala.
Semua butuh laptop!
Kalau sudah begitu, saya biasanya langsung menimbang urgensi kepentingan anak-anak yang mau ‘pinjam pakai’ laptop. Kalau nggak ada deadline pekerjaan, biasanya saya serahkan laptop, sekalian saya bisa selonjoran sebentar.
Dampingi Anak Memakai Laptop
Selalu dampingi anak ketika pakai laptop (Foto diambil di toko furniture dengan laptop mainan hehe) |
Terus terang saya tidak terlalu ketat membatasi penggunaan teknologi khususnya yang berhubungan dengan internet dan tentunya perangkat yang dipakai baik itu ponsel, PC, atau laptop. Saya tidak punya peraturan hanya boleh mengakses di hari atau jam tertentu. Selama mereka memang membutuhkan, biasanya saya perbolehkan. Buat saya yang penting anak-anak tetap diawasi selama memakai laptop, mengakses internet, dan menurut dengan batasan waktu yang saya berikan.
Dari sebuah acara yang memaparkan tentang dampak internet untuk keluarga, saya mencatat beberapa hal penting ketika mengawal anak-anak ketika memakai laptop khususnya ketika terhubung dengan internet:
1. Menjadi teladan bagi anak-anak
Sebelum memberi wejangan, apalagi larangan bagi anak-anak, sebagai orang tua juga harus memberikan teladan dengan memakai laptop dan berinternet dengan sehat. Survey membuktikan banyak anak-anak justru terpapar konten negatif pertama kali dari perangkat milik orang tuanya sendiri.
2. Memberikan pengertian kepada anak-anak akan bahaya konten negatif
Tentunya pengertian bisa disesuaikan dengan usia dari anak-anak. Jelaskan bahwa kecanduan akan konten negatif akan merusak otaknya dengan bahasa yang sesuai. Ajari juga anak-anak untuk mampu menolak pengaruh dari luar, misalnya dari teman-temannya jika mereka diajak untuk mengakses konten negatif.
3. Pasang aneka filter di laptop
Inilah gunanya orang tua melek teknologi. Aneka perangkat dan fitur tambahan sebagai pelindung pertama bagi anak-anak dari konten negatif sudah tersedia.
4. Mengawasi Jenis Permainan/ tontonan yang diakses anak
Meskipun sudah memberikan “pagar” terhadap konten negatif, orang tua tidak bisa lalai terhadap apa yang sesungguhnya anak-anak mainkan atau tonton melalui laptop. Seringkali permainan meski terlihat “tidak berbahaya” tetapi mengandung konten yang tidak patut untuk anak-anak. Tontonan di situs pemutar video juga tidak melulu aman, meskipun kita sudah memasang mode: Restricted.
Sistem rating yang harus dipahami orang tua |
5. Peka terhadap perubahan sikap anak
Perubahan-perubahan yang mengarah pada pemakaian perangkat yang patut diwaspadai antara lain: buru-buru menutup layar monitor ketika kita datang, anak hanya menyalakan laptop di malam hari, atau menarik diri dari pergaulan, atau menemukan file mencurigakan di laptop.
6. Menjalin komunikasi yang baik dengan anak
Tanpa ada komunikasi yang baik antara anak dan orang tua, rasanya mustahil semua hal di atas bisa dilakukan.
Mengawal perkembangan anak masa kini memang akan selalu bersinggungan dengan yang namanya teknologi. Sebagai orang tua harus selalu mengupgrade diri seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat. Saya juga sangat terbantu dengan adanya internet, karena segala informasi dan keperluan bisa diakses dengan lebih cepat, apalagi kalau didukung dengan perangkat yang mumpuni.
Setelah lima tahun didukung perangkat ASUS, saya pikir saatnya juga mengupgrade laptop kami, dan tentunya ASUS tetap menjadi Top Of Mind. Pangsa pasar laptop consumer ASUS di Indonesia memang sangat kuat, hingga September 2017 sebesar 41,9% dan terus tumbuh. Belum lagi ASUS berhasil meraih TOP Brand Award untuk kategori bisnis laptop di 2017.
Karena terus berinovasi, ASUS juga memberikan banyak pilihan bagi konsumennya. Terutama dengan hadirnya berbagai varian notebook untuk consumer mainstream. Hmm jadi punya banyak pilihan dari ASUS nih. Menjelang akhir tahun 2017, ASUS meluncurkan notebook X-series dengan harga terjangkau yang cocok untuk bekerja dan juga untuk hiburan atau bermain. Hm.. dari rententan laptop ASUS X-Series ini, kayaknya seri ASUS X555QA yang paling pas buat ibunya, bapaknya, juga anak-anak. Cocok buat empat kepala!
Kenapa ASUS X555QA
ASUS X555QA yang mumpuni. (Sumber gambar:ASUS.com) |
Sebagai keluarga dengan aneka kebutuhan, soal harga ini menjadi pertimbangan utama: Bagaimana dengan harga yang paling terjangkau kami bisa mendapatkan manfaat maksimal. Laptop X555QA dengan harga mulai dari enam jutaan sangat pas bagi kami. Belum lagi seperti notebook-notebook lain yang dihadirkan setelah November 2017, ASUS juga sudah melengkapi X555QA dengan sistem operasi Windows 10 di dalamnya. Ini penting karena praktis, kami tinggal pakai dan tidak perlu repot menginstal sistem operasi sebelumnya.
Kapasitas Penyimpanan Besar
Sebagai pengepul dokumen baik itu foto maupun video, saya membutuhkan kapasitas simpan yang besar. Demi kelancaran pekerjaan, data-data kantor dari bertahun-tahun yang lalu juga harus bisa tertampung. Belum lagi video-video tutorial yang sering diunduh anak-anak juga butuh tempatnya sendiri. ASUS X555QA punya kapasitas penyimpanan yang cukup luas, mencapai 1TB alias 1.000GB SATA HDD.
Laptop Responsif dan Handal
Kalau sedang bekerja lalu laptop sering lemot akan membuat mood turun dan akibatnya produktivitas kerja tidak maksimal. Didukung dengan prosesor AMD 10-9620p yang punya empat inti prosesor (quad core) dan grafis berbasis Radeon R5. AMD A10-9620P ini merupakan APU kelas menengah berbasis Bristol Ridge (prosesor APU generasi ke-7) dengan empat core (dua modul Excavator) bekerja di kecepatan 2,5GHz sampai 3,4GHz.
Dalam pengertian simpel saya, nggak bakalan sering “hang”, atau nggak akan lemot, meski saya membuka banyak aplikasi sekaligus. Soalnya saya sering bekerja buka aplikasi pengolah kata, pengolah gambar, sambil “menonton” film meski hanya mendengarkan dialog/ suaranya saja. Hehe.
Anak-anak juga pasti akan puas menonton aneka video dengan tampilan gambar yang bagus berkat grafis Radeon R5 uang terdiri dari 384 shader core dan 6 compute core serta kontroler memori dual channel DDR4-18600. Prosesor ini performanya lebih tinggi dibandingkan dengan FX-8800P yang merupakan versi flagship terdahulu. Belum lagi audio bersertifikasi ASUS SonicMaster sehingga kualitas suara yang dihasilkan makin memuaskan.
ASUS X555QA juga merupakan laptop yang responsif karena dengan fitur resume 2 detik, dari kondisi sleep mode saya bisa langsung memakai laptop ini kapan saja dengan cepat.
Baterai awet
Sejak zaman dahulu, alasan memiliki laptop salah satunya tentunya karena kemampuannya untuk “mobile” alias berpindah-pindah. Membawa laptop berarti tidak perlu “hinggap” di dekat colokan terus menerus. Jadi buat kami punya laptop dengan baterai yang awet is a must. ASUS menggunakan baterai Li-Polymer sehingga keawetannya sampai 2,5 kali lebih baik dibandingkan dibandingkan dengan baterai silinder Li-Ion biasa.
Baterainya juga akan tetap awet meski telah mengalami ratusan siklus pengisian ulang. Ini berkat teknologi ekslusif yang digunakan, sehingga baterai masih tetap mampu menyimpan setidaknya hingga 80% dari kapasitas aslinya sejak baru dibeli. Nah!
Layanan Service dan Purna Jual Mumpuni
Dengan garansi penuh dari ASUS termasuk service dan sparepart selama dua tahun, dan berlaku global, kami tidak akan ragu memilih ASUS X555QA. Tak heran ASUS menguasai pangsa pasar laptop di Indonesia ya, pelayanannya mudah diakses dari mana-mana!
Warna-warni ASUS X555QA Sumber gambar: www.bocahrenyah.com |
Wah mantap ya ASUS X555QA ini. Rasa-rasanya semua anggota keluarga setuju kalau laptop ini yang jadi pilihan. Buktinya ada empat kepala manggut-manggut ketika menatap desain ASUS X555QA yang stylish dengan banyak pilihan warna cantik.
“Yang merah!”
“Aku yang kuning, cerah!”
“Bagus hitam, lah.”
“Ah, favorit ibu tetap yang putih.”
Artikel ini diikutsertakan pada Blog Competition ASUS AMD - Laptop For Everyone yang diselenggarakan oleh bocahrenyah.com