Ke Borobudur lihat candi? Itu
sudah lazimnya. Ke Borobudur untuk hiking
lihat sunrise? Itu baru pengalaman baru. Di desa Karangrejo, Borobudur ada
sebuah obyek wisata yang memungkinkan kita melihat sunrise dengan latar
belakang perbukitan, gunung Merapi dan Merbabu, plus siluet candi Borobudur.
Namanya Punthuk Setumbu.
Punthuk sendiri artinya tanah
yang ‘mawur’ alias tidak padat bagaikan pasir. Ada kisah juga kalau daerah ini
ditemukan oleh seorang kyai yang mendapat semacam ‘petunjuk’ bahwa di daerah
ini ada tempat untuk melihat matahari terbit.
Jadi, yang mau ke Punthuk
Setumbu (PS) paling oke waktu matahari terbit. Kalau siang hari, menurut
beberapa teman, pemandangannya terlihat ‘biasa aja’. Untuk melihat sunrise
tentunya kita harus bangun sebelum matahari terbit. Saya dan rombongan
siap-siap dari Pondok Tingal di dekat Borobudur jam empat pagi. Dari candi Borobudur sekitar 4km. Arahnya kalau
dari Borobudur ke arah Manohara, terus ikutin aja jalanan itu, nanti ada
petunjuk arahnya. Tak perlu takut nyasar, karena meski dini hari, (khususnya weekend/ musim libur) sudah ada warga yang nongkrong di jalan raya depan
candi Borobudur, siap menunjukkan jalan ke PS.
Perjalanan ke PS membelah
desa lewat jalan kecil (tapi mobil dan mikrobus bisa lewat kok) sekitar sepuluh
menit. Waktu itu rombongan kami ada yang pakai bus gede, jadilah sang sopir
mesti membawa bus ‘berakrobat’ untuk sampai ke tujuan. Jadi agak tidak
disarankan pakai bus besar yah. Banyak kabel listrik yang melintang di atas
jalan juga, bisa nyangkut ke atap bus.
Parkiran di Punthuk Setumbu |
Jam 04.20, tibalah kami di
parkiran Punthuk Setumbu. Mobil dan sepeda motor bisa parkir dengan aman di
dekat loket. Kalau pakai mikrobus harus parkir lebih jauh di jalan di bawah,
lalu jalan kaki ke loket (agak menanjak) kira-kira 100 meter.
Fasilitas di Punthuk Setumbu |
Loket PS sudah dilengkapi
musola dan toilet, plus warung-warung penjual teh, kopi, dan jajanan. Untuk
bisa naik kita dikenai retribusi sebesar 15.000 rupiah untuk
wisatawan lokal dan 30.000 rupiah untuk mancanegara (Mei 2015). Iya, tempat ini sudah
dikenal di kalangan wisatawan asing juga. Buktinya waktu saya ke sana ada
sepuluhan orang asing. Untuk tiket rombongan, bisa dibicarakan dengan pengelola di
sana ya.
Jalur Punthuk Setumbu |
Dari loket ke puncak jaraknya
sekitar 300 meter, mesti hiking ringan sekitar sepuluh menit (tergantung
kecepatan pribadi). Suasana masih gelap, tapi tidak begitu dingin. Malah gerah
karena keringatan. Hehe.
Meski gelap, jalurnya secara
umum aman. Di setiap tikungan, warga sudah bersiap menerangi jalan dengan lampu
senter. Tapi sebaiknya siap dengan senter sendiri. Warga juga siap menjadi pemandu.
Jalannya sebagian besar yang sudah dialasi paving atau ditambah pegangan bambu.
Jadi kalau mau ajak anak-anak SD cukup oke. Kalau balita baiknya digendong
saja.
Disarankan ke PS kalau musim
kemarau. Kebayang repotnya naik jika jalanan becek dan licin karena habis hujan.
Dan lagi kemungkinan di atas pemandangan tertutup awan lebih besar saat musim
penghujan.
Puncak Punthuk Setumbu |
Sampai di puncak, sudah
banyak orang duduk-duduk menatap ke satu arah yang gelap gulita. Saya ikutan
rombongan deh. Asumsi saya sih di sana akan muncul pemandangan yang dinantikan.
Borobudur dari Punthuk Setumbu |
Selepas subuh, siluet perbukitan
mulai tampak, dan siluet candi Borobudur menjadi semakin jelas. Kecil sih,
seperti kumpulan segitiga. Stupa terbesar di tengah cukup menjadi penanda
kalau yang saya lihat itu benar-benar candi Borobudur. Tapi suasana yang timbul karena pemandangan itu, keren sungguh.
Selepas jam enam, matahari
mulai meninggi dan akhirnya muncul dari tengah-tengah gunung Merapi dan
Merbabu. Keren. Kalau dulu waktu kecil kita selalu menggambar pemandangan dua
gunung dengan matahari terbit di tengah-tengahnya, di Punthuk Setumbu, kita bisa melihat
gambar itu jadi kenyataan.
Selepas jam setengah tujuh, wisatawan
mulai turun. Begitu terang kelihatan ramenya. Waktu itu perkiraan saya ada
seratusan orang yang sama-sama di PS. Dari wisman, rombongan remaja, sampai
anak-anak.
Sekedar pendapat pribadi, selain
buang sampah pada tempatnya, bagusnya sih kalau sudah di atas PS, jangan sibuk
becanda sampai ribut. Jadi mengurangi kekhusyukan suasana di sana.
Jadi sekarang kalau jalan-jalan
ke Magelang, ke candi Borobudur, jangan lewatkan kesempatan melihat sunrise di
Punthuk Setumbu.
It’s magical.
Nama Obyek: Punthuk Setumbu
Lokasi : Dusun Kerahan, Desa Karangrejo, Kec. Borobudur, Magelang, Indonesia
HTM (Mei 2015) : Lokal 15.000 (IDR), Wisman 30.000 (IDR)
Jam Buka : 04.00 - 17.00
wah bisa jadi referensi kalau saya ke jogja lagi .. karena lumayan sering ke jogja :D
ReplyDeleteIya, tepatnya di Magelang, mbak Nabil Fayadh.. :)
Deletewahhh indah banget pemandangan sunrisenya ya makwin..Subhanallah...
ReplyDeletepemandangan sunrise yang lain mak Dew
DeletePengen kesini nanti liburan, bagus banget ya pemandangannya :D
ReplyDeleteIyah sekaligus olah raga dikit-dikit mbaak hihi
DeleteSubhanallah. Dan aku belom pernah ke sini :(
ReplyDeleteIni deket, sehari kelar. Taro nyang jauh-jauh duyu lihat sunrisenya.. hihihi
DeleteSaya baru dengar Panthuk Satumbuh ini meski udah lumayan sering ke Jogja :D
ReplyDeletekalau kesana tujuannya suka ke Marioboro aja sih yaa heheheh
Saya juga baru pertama kali ngeh,... hehehe
DeleteWah, baru tahu ada tempat ini, Punthuk Setumbu.
ReplyDeleteBtw, aku udah follow blogmu, Mak. Folbek blogku di www.niaharyanto.com juga, ya. Hehehehe... fakir follower nih :D
Terima kasih.. Oke maaak
Deletekerennnn bangetttt....kudu kesini nih.
ReplyDeleteKudu mbak Inung, yang hobi jalan-jalan.. :D
Delete