Dee's Coaching Clinic- Solo
Saya menghabiskan banyak
lembaran buku ketika berupaya menangkap ilmu yang mbak Dee bagikan tanpa segan-segan.
Coaching Clinic ini berasa sangat nyaman karena mbak Dee sendirilah yang
awalnya mengajak semua peserta berkenalan, mempersilakan para peserta bertanya, mencatat
sendiri semua pertanyaan itu di flip chart, sebelum menjawabnya dengan penuh
semangat.
Seolah ngobrol dengan kawan, mengalirlah
semua tips, cerita, guyonan, dari seorang Dee Lestari. Semua tutur yang membuat
saya berandai-andai berada dalam sebuah writing camp dengan mbak Dee, -di mana
saja saya rela- dan mengulik lebih dalam lagi kisahnya, sebagai penulis,
seniman. Sebagai manusia yang haus berbagi.
Sebuah sesi yang sangat
menyenangkan. Perjumpaan ini bukan
semata-mata ‘jumpa fans’. Tetapi seperti pertemuan dengan guru yang sangat ‘humble’.
Hari itu, tiga jam serasa tiga menit. Kurang? Tentu. Rasanya bukan cuma saya
yang berasa pengen ‘nginep’ bareng mbak Dee hari itu.
“Lain kali kita lesehan saja, ya,” kata mbak
Dee.
Dengan senang hati, Mbak Dee.
Dan semoga ‘lain kali’ itu menjadi kenyataan.
Ada pelajaran dalam setiap
pertemuan. Dan di Dee’s Coaching Clinic, saya banyak mendapatkan.
Catatan Saya
Catatan Saya
Nah, sekarang soal materi
yang kemarin berhasil saya catat dengan serabutan. Berupaya mengikuti tutur
mbak Dee yang mengalir. Ilmu yang begitu ingin dibagi. Saya membagi ‘Catatan’
saya dalam beberapa posting-an, yah. Rencananya yang pertama ini adalah catatan
yang berupa ‘GAMBAR’. Lalu di post selanjutnya tentang “KARAKTER”, karena Mbak
Dee banyak mengulas topik yang satu ini. Lalu posting terakhir adalah
catatan-catatan lainnya.
Kenapa saya posting ini yang pertama, karena gambar ini yang paling cepat 'dibuat'. Sementara 'pelajaran' yang lain, saya sedang berusaha menulisnya agar tidak terkesan seperti laporan. Saya gambar ulang pakai
software computer karena sketsa aslinya acak adul.
Ada 4 gambar di sini: Three
Act Structure, Timeline, Koridor Cerita, dan tentang Target Menulis.
Semoga bermanfaat.
Nah, ditunggu ya, catatan selanjutnya.
Bersambung di Catatan 17 Halaman (2)
Struktur yang secara umum dipakai ketika menulis cerita. |
Timeline: dipakai Mbak Dee ketika menuliskan Supernova - Akar (Masih sederhana) |
Bagaimana membuat diri 'kuat' menulis |
Bersambung di Catatan 17 Halaman (2)
Sangar Mbak Winda ilustrasinya.
ReplyDeleteSalutz banget
Ini cara 'gampang' ngertinya, Adit... :)
DeleteFoto berdua sama dee ngga maaak?
ReplyDeleteFotooo.. cuma nasib kalau 'cuma' berdua suka -ngeblur- T^T
DeleteCool..semoga saya jadi salah satu diantara yg beruntung di surabaya. Amin..
ReplyDeleteAmiin.. salam kenal, Fildatul Amiroh :)
DeletePernah ikut tp beda isi...
ReplyDeleteTFS mak...dinanti berikutnya.
Ikut kelas mbak Dee mak? Ada catatannya juga tak? hehe.. Okay lagi ngetik2 yang selanjutnya nih
Deleteaku sukaa..ditunggu lanjutannya..lagi berusaha mempraktekkan nih mak wiin..semangat hihihi *lirik sinopsis novel huhu
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteSama-sama lirik naskah tak bertuan.. T^T
DeleteBOOKMARKED!
ReplyDeletewih mantap nih. ilmunya mbak dee diabadikan di blog. (y)
ReplyDeletetrimakasih sudah mampir
DeleteWahh, ditunggu kelanjutannya. Makasih buat catatannya.
ReplyDeleteSama-sama.. terima kasih mau menunggu :)
DeleteAsiknya yang nyesep ilmu Dee Lestari :D
ReplyDeleteNunggu lanjutannya yaaa
Iyaaa
DeleteWaaah keren mak. TFS ya. Suka baca blognya :)
ReplyDeleteTerima kasih kembali, mbak Dian.. :)
DeleteWah aku suka banget nih, selain fansnya mbak Dee lestari, aku selalu penasaran sam acara dia nulis ^^ langsung cus ke catatang ke 2
ReplyDelete:) terima kasih telat sekali saya buka pesannya.
Delete