Jam sebelas kurang. Tiga penari (Gambyong?) membuka ‘upacara’ pemberian plakat TN 2014.
Panggungnya di Pendopo yang dibuat seperti Pendopo Mangkunegaran Solo |
Hadir
rombongan dari kementrian, undangan, dan juga Bapak Iqbal, Direktur
Pengembangan Ekonomi Kreatif memberikan sambutan dan pesan-pesan.
Pesan Bapak
Iqbal kepada penulis, “Janganlah (terjebak) jadi PNS seperti saya, teruslah
menulis buku best seller, maka Anda
akan dapat banyak royalti yang bisa membuat hidup Anda sejahtera.”
Ini versi
ngaconya saya aja lho. Karena Bapak Iqbal ini sangat humoris, ceria, dan ramah
pada kami semua. Suasana jadi cair.
Pesan sesungguhnya
adalah: DNA orang Indonesia itu kreatifitas. Kompetisi Tulis Nusantara ini
dimaksudkan sebagai sarana untuk mengangkat potensi pariwisata di seluruh
Indonesia, secara kreatif, lewat karya-karya tulisan peserta. Macam kepulauan
Bangka Belitung yang kini jadi keren dan beken berkat novel………………
(Isilah
titik-titik di atas.)
Jadi ayooo
gali potensi daerah masing-masing, dan tuliskan!
Setelah itu tibalah
saatnya acara pemberian penghargaan kepada pemenang. Saya celingukan mencari ‘korban’
fotografer dadakan. Untuk minta tolong sesama kan nggak mungkin, karena kami
semua naik bareng ke atas panggung. Syukurlah berkat kenalannya Rizal Alief
dari Madura yang sudi direpoti- saya
berhasil mendapatkan foto-foto kami di atas panggung. Terima kasih, mas anonim, tanpa mas tak
mungkin kami dapatkan dokumentasi ini.
Semua plus mbak MC |
Faisal kemudian berkesempatan
membacakan puisinya. Bikin merinding deh.
Setelah itu acara
dilanjutkan dengan duo gitaris ‘memusikalisasikan’ puisi Bang Didin dan Faisal.
Kemudian …. Ehm, semoga kita semua selalu Always. (roaming dikit)
No comments:
Post a Comment